Ketika Liverpool Unggul Poin dan Akhirnya Gagal Juara

Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Rabu, 13 November 2019
Ketika Liverpool Unggul Poin dan Akhirnya Gagal Juara

BolaSkor.com - Kemenangan 3-1 atas Manchester City, Minggu (11/11), membuat Liverpool saat ini makin mantap di puncak klasemen sementara Premire League dengan keunggulan delapan poin dari pesaing terdekat. Hingga pekan ke-12, The Reds juga unggul sembilan angka di atas sang juara bertahan Manchester City.

Unggul poin seperti saat ini juga sebenarnya dicatat Liverpool musim lalu. Ketika itu Liverpool sempat berada di puncak dengan keunggulan tujuh poin di paruh musim. Pada akhirnya, Liverpool harus puas di posisi kedua dan melihat City mengangkat trofi.

Baca Juga:

Ketika Liverpool Memenangi Delapan Laga Awal, 29 Tahun Silam

Unggul Sembilan Poin dari Man City, Jurgen Klopp Tegaskan Liverpool Tak Tertekan

Jurgen Klopp akhirnya masuk ke dalam kelompok manajer Liverpool yang gagal menjadi juara meski sempat lama duduk di puncak klasemen dengan selisih poin yang lumayan jauh. Klopp pun senasib dengan Kenny Dalglish, Gerrard Houllier, Rafael Benitez, dan Brendan Rodgers. Semuanya gagal mempertahankan keunggulan poin dan batal menjadi kampiun Premier League.

Karena itulah sudah sewajarnya jika kubu Liverpool tidak bisa puas dengan situasi saat ini. Mereka sudah kenyang dengan pengalaman tidak menyenangkan.

Berikut adalah masa-masa saat Liverpool membuang kesempatan juara meski sudah unggul poin dari pesaing.


1990-91

Sebagai juara bertahan, Liverpool mengawali musim 1990-91 secara gemilang. Tim asuhan Kenny Dalglish selalu menang dalam delapan laga pertama, termasuk melibas rival terkuat Manchester United dengan skor 4-0 di Anfield.

Rentetan kemenangan terhenti ketika Livepool ditahan imbang 1-1 oleh Norwich pada 20 Oktober, tanggal yang sama dengan terhentinya rentetan kemenangan Liverpool musim ini ketika ditahan 1-1 oleh Manchester United.

Meski demikian, Liverpool masih kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin atas pesaing terdekat, Arsenal, di pertengahan November. Saat itu banyak pengamat yang yakin Liverpool akan mempertahankan titel juara.

Setelah tidak terkalahkan dalam 15 laga awal, Liverpool akhirnya merasakan kekalahan pertama setelah dilibas Arsenal 0-3 pada Desember tidak pernah kalah. Setelah itu, dalam 25 laga tersisa, Liverpool menelan tujuh kekalahan lain dan cuma bisa meraih 39 poin. Alhasil, Liverpool mengakhiri musim di peringkat kedua, tertinggal tujuh poin dari sang juara, Arsenal.


2002-03

Setelah hanya bisa finis di peringkat kedua di bawah Arsenal pada musim sebelumnya, banyak yang memperkirakan Liverpool akan mengamuk musim 2002-03 dan menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya.

Perkiraan tersebut mulai terlihat akan menjadi kenyataan setelah Liverpool tidak terkalahkan dalam 12 laga awal. The Reds dengan nyaman berada di puncak klasemen, tujuh poin di atas Arsenal.

Namun petaka bagi Liverpool dimulai usai dibekuk 0-1 oleh Middlesbrough pada 9 November. Setelah kekalahan tersebut The Reds gagal meraih kemenangan pada 11 laga berikutnya. Bahkan dalam 16 laga, pasukan asuhan Gerrard Houllier itu hanya bisa memenangi dua laga.

Di akhir musim, Liverpool yang dijagokan menjadi juara harus puas berada di peringkat kelima. Liverpool yang sempat di puncak dengan keunggulan tujuh poin, tertinggal 19 angka dari Arsenal yang kembali menjadi juara.


2008-09

Liverpool mengawali musim 2008-09 dengan tidak terkalahkan dalam 10 laga. Catatan yang membuat mereka berada di puncak dengan selisih delapan poin dari sang juara bertahan Manchester United.

Akan tetapi semua berubah setelah sang manajer Rafael Benitez melakukan blunder dalam sebuah konferensi pers jelang laga melawan Stoke pada 10 Januari. Saat itu Benitez, yang jelas terlihat ada dalam tekanan hebat, memutuskan untuk menyerang membabi buta manajer Manchester United Sir Alex Ferguson. Dalam otobiografinya, Steven Gerrard bahkan mengakui dirinya malu melihat kelakuan Benitez.

Premier League Liverpool Nostalgia
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

6.117

Bagikan