Listianto Raharjo Tutup Usia, COO Bhayangkara Solo FC: Dia Sosok Humble
Hadi Febriansyah - Rabu, 21 April 2021
BolaSkor.com - Indonesia baru saja kembali kehilangan salah satu talenta terbaik di dunia sepak bola. Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia era 1990-an, Listianto Raharjo meninggal dunia pada usia 51 tahun, Selasa (20/4) malam.
Kepergian Listianto memberikan duka yang mendalam untuk semua insan sepak bola, salah satunya adalah COO Bhayangkara Solo FC, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Sumardji. Mantan manajer Timnas Indonesia itu memiliki kenangan yang tak terlupakan dengan mendiang Listianto.
Seperti diketahui, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Listianto merupakan pelatih kiper Bhayangkara Solo FC U-20. Oleh karena itu, Sumardji secara tidak langsung memiliki kedekatan tersendiri dengan Listianto.
Baca Juga:
Piala Menpora Munculkan Pemain Baru Potensial untuk Timnas Indonesia
Listianto menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Listianto tutup usia terkena serangan jantung dan meninggal dunia di usia 51 tahun.
"Beliau sosok yang sangat baik kepada kami maupun para pemain. Dia sosok yang humble dan bisa memberikan rasa nyaman. Dia juga selalu bisa membuat anak didiknya semangat di dalam tim," kata Sumardji saat dihubungi oleh BolaSkor.com, Rabu (21/4).
Lebih lanjut, Sumardji mendoakan supaya Listianto bisa mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Selain itu, ia juga berterima kasih atas dedikasinya selama almarhum menjabat sebagai pelatih.
"Kami dari keluarga besar Bhayangkara Solo FC mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya pelatih kami, saudara kami, coach Listianto Raharjo," jelas Sumardji.
"Terima kasih telah menjadi bagian dari tim dan memberikan semua yang terbaik buat tim ini. Mudah-mudahan almarhum di tempatkan di sisi terbaik. Aamiin," pungkasnya.
Sepanjang karier di sepakbola Indonesia, Listianto Raharjo memang terkenal jadi salah satu penjaga gawang andalan Pelita Jaya dan Pelita Solo. Ia juga pernah membela Timnas Indonesia pada gelaran SEA Games 1997 dan Piala Tiger 1996.
