Mantan Manajer Tersandung Kasus Hukum, Madura United Siap Diperiksa
Tengku Sufiyanto - Rabu, 23 Maret 2022
BolaSkor.com - Madura United terseret kasus hukum yang menimpa mantan manajernya, Zainul Hudha Purnama. Pria yang diangkat sebagai manajer pada pertengahan Januari lalu, ditangkap terkait kasus robot trading Viral Blast.
Polisi kini tengah mendalami aliran dana dari PT Trust Global Karya (Viral Blast) ke Madura United dan beberapa klub lainnya. Ini perlu dilakukan lantaran Hudha selaku pemilik Viral Blast 'menyumbangkan' sebagian harta kekayaannya untuk menjadi sponsor mereka.
"Penyidik berencana melakukan pemeriksaan kepada pihak Madura United terkait peran salah satu tersangka, Zainal Hudha Purnama. Ia menjadi manajer klub serta (memberikan) dana sponsorship ke Madura United," ujar Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan.
"Seperti diketahui bahwa tersangka Zainal Hudha Purnama juga melakukan kerja sama sponsorship kepada beberapa klub sepakbola lainnya, yang rencananya juga akan dilakukan pemeriksaan tentang aliran dana dari PT Trust Global Karya," sambung Whisnu.
Baca Juga:
Persib Bandung Pincang Hadapi Persik
Ratusan Suporter Bali United Penuhi Area Stadion, Begini Kata Teco
Sebelumnya, Dittipideksus Bareskrim Polri mengungkap kasus robot trading Viral Blast telah membuat member-nya rugi hingga Rp1,2 triliun. Polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, dengan rincian tiga sudah ditangkap, sementara satu lainnya masih diburu.
Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ulhaq Abdurrahmi, akhirnya angkat bicara. Ia mengaku siap bila pihak Madura United dipanggil kepolisian dan memastikan akan membantu demi terusutnya kasus ini.
"Sampai hari ini, belum ada pemanggilan resmi, masih belum tahu. Jika memang nantinya ada pemanggilan resmi, kami pastikan akan kooperatif," tegasnya.
Selain Madura United, klub Liga 1 lainnya yang diketahui mendapatkan dana sponsor dari Viral Blast adalah PSS Sleman dan Persija Jakarta. Namun, dua tim lainnya masih belum memberikan tanggapan terkait kasus ini. (Laporan Kontributor Arjuna Pratama/Madura)
