Melempem di Timnas Spanyol, Alvaro Morata Dapat Ancaman Mengerikan
BolaSkor.com - Striker tim nasional Spanyol, Alvaro Morata, memberikan kesaksian soal perundungan yang diterimanya. Morata mengaku, ancaman yang diberikan sudah sampai menyasar sang anak.
Alvaro Morata menjadi satu di antara pemain Spanyol yang mendapatkan nilai negatif. Striker Juventus itu tampil melempem di depan gawang lawan. Satu di antaranya adalah Morata gagal ketika mendapatkan tugas menjadi algojo penalti kontra Slovakia.
Akibat kejadian itu, Morata banyak mendapatkan cacian baik di media sosial maupun dunia nyata. Bahkan, anak Morata mendapatkan ancaman pembunuhan.
Baca Juga:
Portugal Vs Prancis: Deschamps Beri Isyarat Rotasi Pemain
Spanyol Lakoni Laga Hidup Mati, Luis Enrique Harap-harap Cemas
Jadwal Siaran Langsung Piala Eropa Hari Ini: Portugal Vs Prancis Disiarkan RCTI
"Saya ingin orang-orang menempatkan diri mereka pada posisi saya dan berpikir bagaimana rasanya mendapatkan ancaman kepada keluarga. Mereka mengatakan berharap anak-anak saya mati. Saya harus meninggalkan telepon di luar kamar," curhat Morata kepada Cadena Cope.
"Istri dan anak saya datang ke stadion di Seville dengan nama Morata di belakang jersey. Orang-orang meneriaki mereka. Saya mengerti orang-orang mencemooh karena membuang peluang. Namun, semua ada batasnya."
Kini, Morata mencoba bangkit. Ia mengaku memiliki mental lebih baik dibanding beberapa tahun yang lalu.
"Saya bangga dengan fakta saya mengambil bola untuk tendangan penalti. Jika itu terjadi beberapa tahun yang lalu, hati saya akan hancur. Namun, sekarang saya benar-benar termotivasi. Siapa pun yang berpikir sebaliknya, dia tidak mengenal saya," kata Morata.
"Setelah sepekan seperti ini, saya menyadari bagaimana semua orang memandang saya. Namun, saya menatap mereka dan melihat mereka mendukung saya."
Alvaro Morata memiliki kesempatan membuktikan diri ketika Spanyol menantang Kroasia pada babak 16 besar, di Parken Stadium, Senin (28/6). Andai menang, La Furia Roja akan ditunggu pemenang duel Prancis kontra Swiss.