Mengupas Tendangan Penalti yang Tingkatkan Tensi Liverpool Vs Manchester United

Johan KristiandiJohan Kristiandi - Minggu, 17 Januari 2021
Mengupas Tendangan Penalti yang Tingkatkan Tensi Liverpool Vs Manchester United
Penalti Bruno Fernandes (Twitter)

BolaSkor.com - Premier League 2020-2021 memang bisa dibilang sebagai musim yang diwarnai banyak tendangan penalti. Ketika belum berjalan setengah musim, sudah ada 69 tendangan penalti yang diberikan. Bandingkan dengan 2019-2020 yang menorehkan 92 penalti sepanjang musim.

Penalti kian menjadi buah bibir jelang pertandingan Liverpool kontra Manchester United, di Anfield, Minggu (17/1). Pembicaraan seputar pertandingan diselimuti oleh sepakan dari titik putih tersebut.

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford, memuji manajer terdahulu, Jose Mourinho, yang disebut sebagai orang yang memberikan ilmu mendapatkan tendangan penalti. Menurut Rashford, mendapatkan tendangan penalti tak semudah yang dikira.

"Sebagai penyerang, kami ingin menekan dan mencetak gol. Ketika berlari atau menggiring bola dan melihat adangan datang, Anda tidak ingin dijegal karena tujuannya adalah mencetak gol," ulas Rashford kepada FWA.

"Tidak mungkin Anda membiarkan pemain lawan mengambil bola. Jadi, bagi saya, kasus kami adalah tim yang ingin mencetak gol dan tendangan penalti mungkin saja terjadi."

"Saya ingat ketika Mourinho menjadi manajer, ada lima atau enam kali saya harusnya mendapatkan tendangan penalti. Ia mengatakan kepada saya jika tidak paham cara melakukannya, tak akan mendapatkannya," papar Rashford.

"Setelah itu, kami mulai mendapatkan beberapa penalti. Itu adalah sesuatu yang penting dalam hal pengembangan. Anda harus belajar dan memahaminya."

Baca Juga:

5 Momen Menarik dalam Sejarah Duel Liverpool Vs MU

Paul Pogba Akui Manchester United Masih di Bawah Level Liverpool

Nostalgia - Amarah Steven Gerrard pada Laga Terakhir di North West Derby

Liverpool Vs Man United

Dalam pelanggaran pemicu tendangan penalti, pemain sering dituduh melakukan diving dan terlalu mudah terjatuh. Meskipun, bagi sebagian orang hal tersebut lumrah karena memang wajar terjatuh di dalam kotak untuk mendapatkan penalti.

Mantan wasit Premier League, Mark Halsey, berpendapat tidak menyalahkan pemain yang terjatuh setelah ada kontak di dalam kotak. Sebagai mantan pengadil, ia mengakui wasit cenderung tidak memberikan tendangan penalti jika pemain tetap bisa berdiri.

"Saya tidak berpikir Anda bisa menyalahkan pemain karena melakukan kontak dan menanyakan keputusan kepada wasit. Mereka hanya melakukan tugas," ujar Halsey kepada CNN.

"Mungkin, wasit akan disalahkan karena ada pelanggaran yang jelas, tetapi karena pemain tak terjatuh penalti tidak diberikan," sambungnya.

"Ketika masuk ke dalam kotak penalti dan ada kontak, Anda akan kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Itu tidak mudah bagi wasit."

Isu seputar tendangan penalti itu muncul jelang duel Liverpool melawan Manchester United. Situasi kian memanas karena saat ini The Red Devils berada di puncak klasemen dan unggul tiga angka dari Mohamed Salah dan kawan-kawan.

Silang pendapat dimulai ketika Jurgen Klopp mempertanyakan jumlah penalti Manchester United. Ia mengatakan penalti yang diberikan untuk Manchester United lebih banyak dari yang ia dapatkan dalam lima tahun lebih.

Ole Gunnar Solskjaer awalnya merespons pernyataan Klopp dengan tenang. Solskjaer mengaku tidak ingin membuang waktu membicarakan tendangan penalti. Namun, Solskjaer sadar pernyataan Klopp tersebut bisa memengaruhi pengambilan keputusan di masa depan.

Dari sisi statistik, pernyataan Klopp memang terbukti. Manchester United mendapatkan 32 tendangan penalti sejak awal musim 2018-2019. Bahkan, pada musim lalu The Red Devils mencatatkan rekor setelah mendapatkan 14 tendangan penalti dalam semusim. Sementara itu, pada periode yang disebutkan Klopp, Liverpool hanya meraih 17 tendangan penalti.

Pada musim ini, Man United (enam) hanya meraih satu penalti lebih banyak dari Liverpool. Untuk urusan yang berakhir menjadi gol, keduanya sama-sama menorehkan lima gol.

Lebih lanjut, Halsey mengatakan adanya VAR justru sering membuat tugas wasit menjadi lebih berat. Sebab, mereka harus menganalisis kejadian dari segala sudut.

"Jika memperlambat kejadian dan menontonnya cukup sering, Anda bisa membuat argumen untuk keputusan apa pun," kata wasit yang memimpin laga Premier League selama 14 tahun tersebut.

Halsey pun tidak setuju dengan komentar Solskjaer yang takut wasit akan teracuni pernyataan Klopp. Menurutnya, wasit sudah terbiasa mendengar keluhan.

"Semua manajer mengeluh soal keputusan. Itu hanya bagian dari aksi manajer untuk memenangi permainan otak melawan oposisi dan mungkin wasit," ulas Halsey.

"Ketika terlibat dalam pertandingan, saya tidak pernah menonton konferensi pers. Anda hanya perlu pergi dan menjadi wasit pertandingan."

"Terkadang, Anda akan ditunggu manajer yang mencoba memengaruhi usai babak pertama. Namun, Anda harus kuat secara mental dan itu adalah alasan kenapa Anda menjadi wasit papan atas."

Tak bisa dimungkiri, tendangan penalti menarik atensi besar jelang duel Liverpool melawan Manchester United. Apalagi, jika pada pertandingan ada tim yang mendapatkan penalti pada masa injury time ketika hasil sedang imbang.

Namun, sebagai penonton, kita juga harus bisa memahami jika tendangan penalti merupakan bagian dari pertandingan. Meskipun, pedih rasanya tim kesayangan tumbang karena tendangan dari titik 12 pas.

Liverpool Breaking News Manchester United Premier League
Ditulis Oleh

Johan Kristiandi

Life is too short, but i will live for you.
Posts

14.524

Bagikan