Relaksasi Pajak, Cara Lain Arema FC Tekan Kerugian Finansial
BolaSkor.com - Arema FC terus berupaya mencari cara untuk menekan kerugian untuk tetap menjaga stabilitas finansial, sebagai imbas dari pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Setelah mengusulkan peningkatan hak komersil dan renegosiasi kontrak anggota tim, Arema FC juga tengah menggaungkan satu cara lain. Yaitu dengan meminta relaksasi pajak, sebagai upaya menjaga stabilitas finansial.
"Ide dari teman-teman di Persik Kediri itu sangat bagus. Yaitu meminta relaksasi pajak, seperti pajak hiburan, home event hingga pajak penghasilan pemain, pelatih dan ofisial," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Baca Juga:
COO Bhayangkara FC Berharap Tambahan Subsidi untuk Tim Liga 1 Tidak Sekadar Wacana
Komisaris Persib Umuh Muchtar Bicara soal Opsi Lanjutan Liga 1 di Pulau Jawa
Relaksasi pajak memang disebut sangat berpengaruh dalam hal finansial klub. Lantaran hal itu mencakup pada beberapa sektor finansial, seperti anggaran kontrak anggota tim maupun gelaran pertandingan kompetisi.
"Ya, mungkin untuk sekian bulan bisa nol persen pajaknya. Kalau tidak, mungkin bisa dikurangi berapa persen untuk sekian bulan. Itu lebih bagus," tandas Ruddy.
"Dalam hal ini PSSI bisa berdiskusi dengan pihak Kemenpora maupun Kementerian Keuangan, karena mereka yang lebih paham soal teknisnya," tambahnya.
Dalam sejumlah informasi, anggaran dua sektor itu cukup besar ditanggung oleh Arema FC. Pada Liga 1 musim ini saja, tim Singo Edan sudah menghabiskan dana mencapai Rp28 Miliar untuk kontrak pelatih dan pemain, serta Rp200 juta untuk biaya operasional di setiap pertandingan kandang kompetisi. (Laporan Kontributor Kristian Joan/Malang)