Susah-susah Gampang, Perjuangan Juara Bertahan Liga Champions Pertahankan Trofi
BolaSkor.com - Mempertahankan titel Liga Champions tidak pernah mudah. Status sebagai juara bertahan membuat sang jawara menjadi target untuk dikalahkan, terlebih tim-tim lain sudah mengetahui kekuatan mereka.
Musim ini jadi bukti. Bayern Munchen yang musim lalu memenangi treble winners disingkirkan oleh lawan yang dikalahkan mereka musim lalu di final, PSG (Paris Saint-Germain) di fase perempat final dengan agregat gol 3-3 (PSG unggul agresivitas gol tandang).
Mempertahankan titel Liga Champions bukan tak pernah dilakukan, Bayern Munchen, Ajax Amsterdam, Nottingham Forest, dan Real Madrid pernah melakukannya di masa lalu. Akan tapi kebanyakan tim dengan status juara bertahan sulit mempertahankannya.
Baca Juga:
Semifinal Liga Champions: Dua Wakil Inggris Tantang PSG dan Madrid
Bayern Munchen Korban Terbaru Kutukan Juara Bertahan Liga Champions
7 Fakta Menarik dari Kesuksesan PSG Singkirkan Bayern Munchen
Sejarah mencatat fakta beberapa tim yang kesulitan dengan status juara bertahan Liga Champions untuk menjaganya di musim berikutnya. Berikut BolaSkor.com menjelaskan tim-tim tersebut:
1. Olympique Marseille - 1993-1994
Olympique Marseille bersama dengan pemain-pemain legendaris seperti Abedi Pele, Rudi Voller, Alen Boksic, Marcel Desailly, Fabien Barthez, memenangi Liga Champions 1993 di bawah arahan Raymond Goethals.
Akan tapi skandal pengaturan skor hingga korupsi ditudingkan kepada juara bertahan Ligue 1 dan Liga Champions itu. Marseille dikenai sanksi turun ke divisi dua sepak bola Prancis dan tidak lolos Kualifikasi Liga Champions.
2. AC Milan - 1994-1995
Fabio Capello membawa Milan juara Liga Champions 1994 dengan kemenangan telak 4-0 atas Barcelona besutan Johan Cruyff. Mereka juga memenangi Scudetto dengan torehan 36 gol sepanjang musim di laga kandang.
Pada musim berikutnya Milan gagal mempertahankan titel Serie A (finish di urutan empat klasemen) dan kalah di final Liga Champions melawan tim terbaik Ajax Amsterdam besutan Louis van Gaal.
3. Manchester United - 1999-2000
Tahun 1999 diingat sebagai tahun treble winners Manchester United dengan Sir Alex Ferguson. Red Devils memenangi titel Premier League, Piala FA, dan Liga Champions. Tapi di musim berikutnya perjalanan MU kandas di perempat final.
Real Madrid menghentikan langkah MU di perempat final dengan skor 3-2 dan pada akhirnya Los Blancos ke final untuk kemudian jadi juara Liga Champions.
4. Porto - 2004-2005
Ketika Porto memenangi Liga Champions 2004 hal tersebut sudah menjadi kejutan di Eropa di bawah arahan Jose Mourinho, dengan pemain-pemain seperti Deco, Ricardo Carvalho, Paulo Ferreira, dan Carlos Alberto.
Akan tapi skuad mereka digembosi dari kepergian Mourinho, Deco, Carvalho, dan Ferreira. Benar saja, perjalanan Porto kandas di 16 besar Liga Champions di musim berikutnya oleh Inter Milan dengan agregat gol 4-2.
5. Liverpool - 2005-2006
Semusim setelah menciptakan malam keajaiban di Istanbul dengan menjuarai Liga Champions 2005, berbalik menang melawan AC Milan via drama adu penalti setelah sempat tertinggal 0-3, Liverpool melalui kesulitan di musim berikutnya.
Perjalanan Il Rossoneri kandas di 16 besar Liga Champions ketika kalah agregat gol 0-3 melawan Benfica.