Wawancara Eksklusif I Made Sudiadnyana: Buka Peluang Kembali ke IBL bersama Bali United

Andhika PutraAndhika Putra - Rabu, 02 September 2020
Wawancara Eksklusif I Made Sudiadnyana: Buka Peluang Kembali ke IBL bersama Bali United
I Made Sudiadnyana (BolaSkor/Putra Wijaya)

BolaSkor.com - I Made Sudiadnyana begitu gembira ketika mendengar keseriusan Bali United membentuk tim basket. Mereka bukan sekadar ikut turnamen antarkota atau antarprovinsi. Bali United sudah mendaftarkan diri sebagai calon peserta Indonesia Basketball League (IBL) 2021.

Lolik, begitu dia disapa, merupakan satu dari sederet atlet Pulau Dewata yang harus merantau. Tak ada klub basket profesional yang ikut kompetisi basket tertinggi Tanah Air. Lolik kemudian merantau pada 1991.

Lolik bukan lahir dari sekolah basket. Dia besar secara otodidak. Lolik hanya sering menyaksikan pertandingan basket Amerika (NBA), yang kemudian dipraktekan sendiri ketika bermain di Bali.

Meski begitu, Lolik bisa merajai basket Tanah Air. Dia sudah bertaji ketika gabung Bima Sakti Malang. Dari 1991 hingga 1996, Lolik bisa membawa Bima Sakti berbicara di pentas tertinggi. Sampai akhirnya dia gabung Bhinneka Solo pada 1997.

Bersama Bhinneka Solo, nama Lolik melegenda. Hampir semua warga Solo saat itu pasti tahu atau pernah mendengar nama Lolik. Lolik sudah dianggap sebagai warga Solo, karena kesetiaan pada klub Bhinneka milik (Alm) Halim Sugiarto.

Baca Juga:

Hasil NBA: Thunder Tunda Pesta Rockets

Hasil Playoff NBA: Lakers dan Bucks ke Semifinal Wilayah

Padahal, tawaran menggiurkan selalu berdatangan. Namun, Lolik pilih bersama Halim Sugiarto. Dia menghormati sosok Halim yang begitu total pada basket Tanah Air, khususnya klub Bhinneka Solo.

Pada 2009, barulah Lolik tak lagi berseragam Bhinneka. Itu juga karena Bhinneka merger dengan klub Stadium Jakarta. Klub itu bermarkas di Jakarta. Lolik pilih menerima tawaran dari klub Garuda Bandung.

Bersama Garuda Bandung, prestasinya tak menurun. Dia mendapat gelar Most Valuable Player (MVP) pada ajang National Basketball League (NBL) 2010/2011 dalam usia 40 tahun. Itulah "penutup" karir indah sang legenda asal Bali.

Bolaskor.com berkesempatan mewawancarai Lolik, Selasa (1/9) pagi. Meski sudah pensiun dari kompetisi profesional, namun Lolik masih rajin berlatih.

Lolik kerap mengikuti sejumlah turnamen nasional maupun luar negeri bersama klub milik Abdullah Gobel, Buls Jakarta.

Sejumlah prestasi diraih saat ikut turnamen kolompok usia. Kini, keseriusan Bali United membuat Lolik membuka kans come back IBL 2021. Berikut petikan wawancaranya :

Bagaimana tanggapan Lolik tentang langkah Bali United mendaftarkan diri ikut IBL 2021:

Tentu ini bagus. Dari dulu pemain-pemain Bali harus merantau karena di sana memang tidak ada klub yang ikut Liga. Dulu Merpati Bali sempat ikut Pra Kobatama, tapi kemudian tidak masuk. Mudah-mudahan ini Bali United benar-benar ikut.

Pada angkatan Lolik saat itu, apa yang dilakukan para pemain yang ada di Bali :

Saat itu ada yang tetap bertahan di Bali. Ada juga dengan kemauan sendiri, karena tidak ada tim di Bali, tapi ingin ikut klub profesional, akhirnya merantau. Saya termasuk yang merantau pada tahun 1991. Saya gabung dengan Bima Sakti Malang.

Jika nanti Bali United ikut IBL 2021, pasti bagus buat basket di Bali. Sebelum ini kan Bali juga buat Liga. Itu bagus biar basket Bali ramai. Sekarang dengan Bali United ikut, pasti lebih ramai lagi.

Bali punya potensi, tapi kenapa dari dulu tidak ada klub yang muncul?

Dari dulu permasalahannya sama, ada ego sendiri-sendiri. Disebutnya antarkomunitas atau antarklub saat itu ya. Bahkan pernah dulu dalam satu klub, Pra PON atau Popwil saya lupa, itu bisa ada kelompok A dan kelompok B. Misal nanti ada masalah, bisa salah satu kelompok ini tidak main.

Itu kan masalah ego ya. Mudah-mudahan dengan Bali United nanti ikut Liga basket, semuanya bisa saling dukung. Jadi basket Bali bisa naik. Saya yakin pasti efeknya positif buat basket di Bali.

Kabarnya sekarang sudah banyak pemain yang mau gabung Bali United?

Itu pasti. Pasti banyak pemain yang mau gabung Bali United. Lihat tim bolanya Bali United, Teco (Stefano Cugurra) saja bisa pindah dari (Persija) Jakarta ke Bali. Selain dukungan finansial, hidup di Bali itu enak. Hiburannya banyak. Jadi selesai kerja bisa langsung liburan, enjoy.

Kalau saya disuruh main, ya mau aja main lagi. Bisa lah kalau disuruh mengimbangi pemain-pemain muda itu 20 menit. Selama ini saya ikut turnamen bersama Buls atau sebelumnya di Aplus, musuhnya juga muda-muda. Tahun kemarin di Jogja malah full IBL. Saat di Liga Bali kemarin, lawannya pemain-pemain dari PON, ada bule-bule juga yang tingginya bisa 194 sentimeter.

Serius mau come back kalau diajak Bali United?

Iya, main lagi. Tapi ya tergantung nanti pembicaraannya seperti apa. Tergantung juga nanti pelatihnya siapa. Nah, kalau Cokorda Raka yang jadi pelatihnya, mau saya balik lagi. Lihat metode latihannya juga seperti apa. Kalau saya dihajar fisik seperti anak-anak muda, ya habis tenaganya..hahaha.

Sebenarnya dua periode setelah pensiun lalu, saya juga diajak CLS Surabaya gabung buat main lagi. Tapi saat itu saya mempertimbangkan anak dan istri. Kalau ikut klub (CLS) kan nanti saya tinggal-tinggal lagi. Saat itu istri juga posisinya lagi kerja. (Laporan Kontributor Putra Wijaya/Bali)

Breaking News Basket IBL Bali United
Ditulis Oleh

Andhika Putra

Posts

8.247

Bagikan