3 Pelatih Eropa yang Rawan Dipecat di Musim 2020-2021
BolaSkor.com - Musim 2020-2021 baru memasuki fase awal namun di awal bulan November ini sudah ada beberapa posisi pelatih atau manajer yang 'kursinya panas' alias rawan dipecat. Serangkaian hasil buruk jadi penyebabnya.
Pada era sepak bola modern pemecatan bagi pelatih atau manajer adalah hal yang lumrah terjadi. Meski pahit bagi mereka yang menekuni karier sebagai pelatih namun begitulah faktanya: manajemen atau pemilik klub ingin hasil yang pasti.
Kesuksesan dari segi raihan trofi atau perkembangan adalah tolok ukur manajemen dalam menilai pelatih. Tidak banyak klub yang memercayai pelatih dalam jangka waktu panjang seperti yang saat ini dilakukan Liverpool kepada Jurgen Klopp, atau Atalanta dengan Gian Piero Gasperini.
Baca Juga:
Ditanya Masa Depan di Inter Milan, Respons Antonio Conte Penuh Teka-teki
Harapan untuk Manchester United, 100 Laga Pertama Solskjaer Lebih Baik ketimbang Klopp
Berikan Waktu Lebih untuk Solskjaer Benahi Manchester United
Apalagi jika performa tim terus menurun dan melalui periode negatif, pelatih atau manajer bisa dengan cepat kehilangan pekerjaannya. Pun demikian musim ini. BolaSkor.com merangkum beberapa nama yang posisinya rawan dipecat saat ini. Siapa saja?
1. Ole Gunnar Solskjaer
Serangkaian hasil buruk, inkonsistensi performa, hingga fakta Manchester United belum pernah menang di Old Trafford musim ini di ajang Premier League menyudutkan posisi Ole Gunnar Solskjaer. Manajer berusia 47 tahun tengah dalam sorotan saat ini.
United baru menelan dua kekalahan beruntun di seluruh kompetisi kontra Arsenal (0-1) dan Istanbul Basaksehir (1-2). Posisi mereka kini terpaut enam poin dari zona degradasi di Premier League.
Apabila situasi itu terus berlanjut Solskjaer yang telah melatih United sejak Desember 2018 bisa dipecat pada November atau Desember. Tak peduli dengan statusnya sebagai legenda klub.
Pasalnya Solskjaer sudah memiliki skuad yang memadai dengan pemain-pemain seperti Bruno Fernandes, Paul Pogba, Donny van de Beek, Edinson Cavani, Marcus Rashford, dan Anthony Martial. Skuad United seyogyanya sudah cukup kuat untuk bersaing dan Solskjaer sejauh ini sulit memaksimalkannya.
2. Thomas Tuchel
Musim lalu Thomas Tuchel membawa PSG (Paris Saint-Germain) ke final Liga Champions dan memenangi titel Ligue 1. Akan tapi memenangi titel Ligue 1 tidak lagi jadi prioritas utama karena target PSG sesungguhnya adalah Liga Champions.
Sementara itu perjalanan PSG musim ini terseok-seok di Liga Champions. PSG sekali menang melawan Istanbul Basaksehir dan menelan kekalahan dua kali di grup H melawan Man United dan Leipzig.
Alhasil nasib Tuchel (47 tahun) di PSG yang sudah dibesutnya dari 2018 rawan dipecat. Apabila PSG gagal lolos dari fase gugur maka Tuchel bisa kehilangan pekerjaannya.
3. Antonio Conte
Seperti halnya Tuchel, Inter Milan arahan Antonio Conte juga belum sekali pun meraih kemenangan di Liga Champions. Nerazzurri imbang dua kali melawan Shakhtar Donetsk dan Borussia Monchengladbach, lalu kalah dari Real Madrid.
Performa Inter juga inkonsisten di Serie A dan saat ini ada di urutan enam klasemen dengan raihan 11 poin, terpaut lima poin dari AC Milan di puncak klasemen. Conte harus segera mengangkat performa timnya jika ingin kariernya bertahan lebih lama.
Inter dikabarkan mulai mencari alternatif apabila performa buruk klub memburuk dan Conte dipecat. Eks pelatih Juventus Massimiliano Allegri jadi kandidat penggantinya. Melihat Conte melatih Inter meski punya sejarah dengan Juventus, Allegri pun berpotensi melakukan hal yang sama.