Edinson Cavani dan Tuah Penyerang Gaek dalam Kesuksesan Manchester United

Taufik HidayatTaufik Hidayat - Rabu, 07 Oktober 2020
Edinson Cavani dan Tuah Penyerang Gaek dalam Kesuksesan Manchester United
Edinson Cavani (Twitter)

BolaSkor.com - Manchester United membuat kejutan di hari terakhir bursa transfer musim panas tahun ini. Setan Merah memboyong Edinson Cavani yang sudah berusia 33 tahun.

Banyak orang berpikir keputusan ini merupakan bentuk kepanikan Manchester United di bursa transfer. Hal itu setelah usaha mereka mendatangkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund menemui kegagalan.

Nama besar Cavani dinilai coba dimanfaatkan pihak klub untuk menutupi kegagalan transfer Sancho. Setidaknya dengan hal ini amarah suporter mereka bisa sedikit diredam.

Baca Juga:

Edinson Cavani dan Riwayat Cederanya

Terungkap Alasan Manchester United Tak Paksakan Beli Jadon Sancho

Sama-sama Gabung Manchester United, Edinson Cavani Kirim Pesan untuk Facundo Pellistri

Edinson Cavani

Meski begitu, Manchester United ternyata memang punya tradisi memboyong penyerang gaek di masa lalu. Dalam hal ini, bomber yang didatangkan sudah berusia di atas 30 tahun.

Hebatnya, keputusan ini sering berbuah manis. Penyerang gaek tersebut mampu membantu Manchester United meraih trofi.

Contoh nyatanya bisa dilihat pada sosok Teddy Sheringham. Manchester United memboyongnya pada musim panas 1997 saat usia sang penyerang menyentuh angka 31 tahun.

Sheringham saat itu diboyong untuk menggantikan peran Eric Cantona yang memutuskan gantung sepatu. Ia sempat diragukan mampu menggantikan peran sang legenda.

Keraguan itu menjadi kenyataan pada musim perdana Sheringham. Manchester United mengakhiri kompetisi tanpa satu pun gelar.

Namun pada akhirnya, Sheringham menjadi salah satu aktor kesuksesan Manchester United pada tahun 1999. Satu golnya di final Liga Champions memastikan treble winners untuk tim asuhan Sir Alex Ferguson.

Situasi Sheringham juga pernah dialami Henrik Larsson. Kemampuan penyerang Swedia itu sempat diragukan saat dipinjam Manchester United selama tiga bulan dari Helsingborg pada awal tahun 2007.

Larsson yang sudah berusia 35 tahun diragukan bisa bersaing di Premier League. Nyatanya, anggapan miring itu mampu dijawab dengan gemilang di atas lapangan.

Larsson memang hanya mencetak tiga gol dari 13 laga. Namun gol-golnya tersebut berperan penting dalam usaha Manchester United menjuarai Premier League di akhir musim.

Meski begitu, contoh paling pas untuk diikuti Cavani adalah sosok Zlatan Ibrahimovic. Selain sama-sama hengkang ke Old Trafford dari Paris Saint-Germain, keduanya juga sudah berumur secara usia.

Zlatan Ibrahimovic

Ibrahimovic datang ke Manchester United saat usianya menuju 35 tahun. Namun ia langsung memberikan dampak positif lewat gol dan mentalitas juaranya.

Ibrahimovic langsung mempersembahkan tiga trofi pada musim perdananya. Sayang cedera lutut parah mengubah peruntungannya.

Dengan usia yang lebih muda dua tahun dari Ibrahimovic, Cavani setidaknya bisa mengikuti jejak mantan rekan setimnya tersebut. Apalagi Manchester United sudah puasa gelar selama tiga musim beruntun.

Bukan tidak mungkin Cavani mampu melanjutkan tuah penyerang gaek bagi Manchester United. Sebuah hal yang masih harus ditunggu pembuktiannya pada akhir musim nanti.

Edinson Cavani Manchester United Zlatan Ibrahimovic Henrik larsson Breaking News
Ditulis Oleh

Taufik Hidayat

Agen rahasia yang menyamar jadi kuli tinta.
Posts

6.516

Bagikan