Menanti Keberanian Ronald Koeman Bertindak Tegas seperti Cruyff dan Guardiola di Barcelona

Arief HadiArief Hadi - Senin, 24 Agustus 2020
Menanti Keberanian Ronald Koeman Bertindak Tegas seperti Cruyff dan Guardiola di Barcelona
Ronald Koeman (Twitter Resmi Barcelona)

BolaSkor.com - Tugas besar menanti Ronald Koeman pasca ditunjuk menggantikan Quique Setien sebagai pelatih Barcelona. Memulai musim baru dengan suasana baru karena pergantian pelatih tidak menjamin Barca bakal langsung bangkit.

Kekalahan 2-8 Barcelona dari Bayern Munchen di Liga Champions - papan skor terbesar di fase gugur Liga Champions - sudah memperlihatkan betapa buruknya Barca saat ini, meski klub masih memiliki pemenang enam Ballon d'Or, Lionel Messi.

Masalah Barcelona lebih pelik ketimbang mengganti pelatih dari skuat yang sudah menua, regenerasi terlambat, filosofi klub yang mulai menjauh - tak lagi memercayai - dari La Masia, hingga manajemen yang dinilai mengubah kultur klub.

Kendati demikian Ronald Koeman sebagai pelatih kepala memiliki hak prerogatif untuk mengambil keputusan mengenai skuatnya. Mantan bek tangguh Barcelona medio 1989-1995 itu bisa mengambil keputusan tegas seperti yang dilakukannya di Valencia dan timnas Belanda.

Baca Juga:

Miralem Pjanic Positif Virus Corona Jelang Gabung Latihan Pramusim Barcelona

Ronaldo Yakin Lionel Messi Tidak Akan Tinggalkan Barcelona

5 Pemain Barcelona yang Akan Menjadi Korban Kebijakan Bersih-bersih Ronald Koeman

Ronald Koeman

Julukan Iron Tulip yang disematkan kepada gurunya, Louis van Gaal merujuk kepada ketegasannya dalam mengambil keputusan dan menerapkan metode kepelatihan. Kini sudah saatnya Ronald Koeman menjadi 'Iron Tulip' dengan keputusannya sendiri.

Menurut media Spanyol, Marca, Koeman bisa mengambil contoh dari dua pendahulunya di Barcelona, Ronald Koeman dan Pep Guardiola dalam memberi keputusan di Barcelona. Keduanya berbeda negara asal tapi memiliki dua kesamaan: tegas dan punya filosofi sepak bola ofensif.

Cruyff legenda Barcelona sebagai pemain (medio 1973-1978) dan pelatih (periode 1988-1996). Kondisi Cruyff ketika datang melatih Barca pada 1988 juga tidak jauh berbeda dari Koeman saat ini. Kala itu revolusi Cruyff memaksa 13 pemain hengkang dan pemain-pemain baru berdatangan.

Johan Cruyff dan Ronald Koeman

Pun demikian Guardiola pada 2008. Tidak tanggung-tanggung nama-nama top saat itu seperti Ronaldinho, Deco, dan Samuel Eto'o dilepas Guardiola karena dinilai era keemasannya telah berakhir dengan Barcelona.

Keputusan tegas dari kedua pelatih itu memberikan perubahan baru yang membangkitkan performa Barca. Cruyff dengan dream team-nya di Barcelona dan Guardiola dengan era tiki taka yang mendominasi Eropa.

Situasi di Barcelona saat ini tidak jauh berbeda. Tanpa mengurangi respek kepada pemain-pemain senior Barca yang sudah meraih sukses dan jadi bagian kejayaan klub di masa lalu, beberapa pemain senior dinilai menghambat regenerasi skuat.

Gerard Pique, Jordi Alba, Sergio Busquets, Luis Suarez, Ivan Rakitic, Samuel Umtiti, dan Arturo Vidal merupakan kandidat yang berpotensi dilepas Barcelona.

Terlebih Josep Maria Bartomeu, Presiden Barca sebelumnya berkata hanya Lionel Messi, Marc-Andre ter Stegen, Clement Lenglet, Frenkie de Jong, dan Nelson Semedo yang tidak masuk daftar jual Barcelona.

Selain itu beberapa pemain yang bisa dilepas Barca itu juga masuk kategori pemain-pemain dengan gaji besar di Barca. Tidak mudah bagi Barca menjual mereka begitu saja terutamanya jika masih memiliki kontrak.

Pada poin itulah keberanian dan ketegasan Koeman dinanti oleh publik dalam memberi keputusan. Selayaknya Cruyff dan Guardiola, Koeman seyogyanya berbicara kepada mereka jika memang mereka tidak lagi masuk rencananya untuk membangkitkan performa Barcelona.

Breaking News Barcelona FC Barcelona Ronald Koeman
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan