Perjuangan AIC Membela Pesepak Bola Italia Melawan Kebijakan Pemotongan Gaji

Arief HadiArief Hadi - Minggu, 03 Mei 2020
Perjuangan AIC Membela Pesepak Bola Italia Melawan Kebijakan Pemotongan Gaji
Damiano Tommasi, Presiden AIC (Twitter)

BolaSkor.com - AIC selaku Asosiasi Pemain Italia terus memperjuangkan hak-hak pemain di tengah pandemi virus corona. Salah satu hak yang tengah diperjuangkan adalah kebijakan pemotongan gaji dari klub.

Memotong gaji pemain menjadi salah satu opsi yang diambil klub untuk menjaga finansial, sebab tidak ada pemasukan dari penjualan tiket penonton, merchandise, dan hak siar televisi di tengah mewabahnya virus corona.

Selain Juventus yang sudah menemui kesepakatan dengan pemain terkait pemotongan gaji, plus Roma yang pemainnya rela tak digaji empat bulan, klub-klub lain baru mengambil keputusan secara sepihak tanpa persetujuan pemain.

Beberapa pemain bahkan diminta meninggalkan apartemen mereka. Cangkupan AIC tidak sebatas bintang-bintang di Serie A melainkan juga pemain-pemain di tim amatir dan tim sepak bola wanita. Mengenai pemotongan gaji itu AIC angkat bicara.

Baca Juga:

Ketika Penampakan UFO Menghentikan Pertandingan Fiorentina

Juventus Tegaskan Komitmen untuk Lanjutkan Serie A

Semua Klub Serie A Pilih Selesaikan Kompetisi

Presiden AIC, Damiano Tommasi

"Kami tidak dapat memahami mengapa situasi ini segera dan eksklusif jatuh pada posisi para pemain," demikian bunyi pernyataan dari AIC dikutip dari Football-Italia.

“Pikiran utama adalah untuk, secara tidak adil dan tidak sah, mengorbankan pertama dan terutama pemain amatir pria dan wanita."

"Gaji dipotong sewenang-wenang dan dalam beberapa situasi pemain diminta untuk mengosongkan apartemen mereka, tanpa mempertimbangkan bahwa kegiatan olahraga amatir sering membantu menopang (hidup) seluruh keluarga."

“Inilah sebabnya mengapa situasinya tidak dapat diterima dan kami membutuhkan intervensi yang tegas dan substansial dari semua komponen, mengingat saat ini kami berjuang bersama untuk hasil yang sama."

"Situasinya benar-benar serius, para pemain berisiko tidak menerima upah dari bulan Maret hingga September atau Oktober, dan siapa pun yang berpikir mereka dapat 'mengambil jalan pintas' dengan para pemain amatir tidak memahami situasi olahraga, ekonomi, dan di atas semua itu sosial dari orang-orang ini dan wanita."

Masalah pemotongan gaji pemain ini memang menjadi isu di Eropa. Klub-klub dinilai tidak seharusnya memotong gaji pemain secara sepihak tanpa kesepakatan pemain, sebab itu hak pemain, meski pun klub berharap pemotongan itu bisa menyelamatkan finansial dan membantu memerangi virus corona.

Breaking News Serie a Italia Virus Corona
Ditulis Oleh

Arief Hadi

Posts

12.174

Bagikan